Welcome..!!!

Selamat datang di dunia inspirasi anda. Anda mungkin akan mendapatkan banyak inspirasi dari bacaan-bacaan berikut ini. Bukan bermaksud untuk menggurui tetapi semata-mata sebagai masukan, semoga bermanfaat.
Selamat membaca!!


Ketik di kotak bawah ini!



Selasa, 13 Desember 2011

PEMIRA UNNES 2011(pemilu raya mahasiswa)

  Rabu, 14 desember 2011, hari ini diadakan pemilihan raya memilih Presiden mahasiswa dan DPM pusat yang dipilih masing masing fakultas. rencana awal penutupan pemungutan suara adalah pukul 13.00, akan tetapi di undur sampai 14.30 wib dikarenakan untuk mengoptimalisasikan peran serta mahasiswa dalam menggunakan hak pilihnya.
  dari salah satu bilik suara, yaitu TPS 10, FBS UNNES, data statistik menunjukkan bahwa telah ada sekitar 170 mahasiswa sampai waktu menunjukkan pukul 14.20.
harapan dari kegiatan ini adalah para mahasiswa dapat menggunakan hak pilih nya untuk mengeklik pemimpin baru yan nantinya diharapkan dapat membawa perubahan besar di dalam bidang kemahasiswaan pada umumnya.
Adapaun calon presiden mahasiswa antara lain,,:
1. Titis
HIDUP MAHASISWA INDONESIA!!!!!!!!!

Minggu, 11 Desember 2011

PENGANTA BISNIS

MAKALAH BISNIS


Dengan tema :

”PENGETAHUAN BISNIS MEMBENTUK KARAKTER ATAU PRIBADI YANG MANDIRI UNTUK BERWIRAUSAHA”









Membuka Usaha Bisnis Warung Makan Soto Sapi dan Ayam Khas Boyolali di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang , memanfaatkan ilmu yang didapat dari mata kuliah Pengantar Bisnis.



Disusun oleh :

Tri Widarwati ( 7101411075)

Pendidikan Akuntansi A 2011



Universitas Negeri Semarang

2011

BAB I

PENDAHULUAN

1. Hakikat perkuliahan pengantar Bisnis

# PROSES PRODUKSI

Adalah serangkaian tugas yang digunakan sumber daya untuk memperoleh barang dan jasa

Sumber daya yang dipakai dalam proses produksi antara lain

 SDM : Perlu identifikasi tipe karyawan yang dibutuhkan karyawan yang terampil , biaya operasi untuk upah

 Bahan baku

 Sumber daya lain seperti gedung, mesin, perlengkapan

Manajemen produksi akan lebih efisien dengan menentukan jumlah bahan yang tepat , campuran sumber daya yang tepat, pembagian tugas yang benar dan urutan tugas yang benar.































# HUBUNGAN MANAJEMEN PRODUKSI DENGAN NILAI PERUSAHAAN





Jumlah SDM









Jumlah MESIN





JUMLAH PERSEDIAAN







MANAJEMEN PRODUKSI PERUSAHAAN





















PENGAWASAN PERUSAHAAN





PENGHASILAN PERUSAHAAN NILAI PERUSAHAAN





# KEPUTUSAN PENTING DALAM MANAJEMEN PRODUKSI

 Memilih lokasi

 Memilih rancangan dan Tata Letak

 Pengawasan Produksi



Adapun dalam memilih lokasi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain ;

 Biaya ruang kerja

 Biaya tenaga kerja

 Insentif pajak

 Permintaan

 Transportasi

 Ketersediaan Tenaga Kerja

 Tingkat Kejahatan



Evaluasi kemungkinan lokasi

 Caranya dengan memberi bobot sesuai pentingnya :faktor- faktor yang akan memperngaruhi aktivitasnya. Faktor faktor yang mempengaruhi tata letak dan rancangan.



# PEMBELIAN BAHAN BAKU

 Memilih pemasok harus mwemperhatikan kharakteristik seperti harga, kualitas, kecepatan, layanan & ketersediaan kredit

 Memperoleh diskon harga menrut volume

 Menyerahkan produksi kepada Pemasok -> Produsen

 Outsourching: membeli komponen dari pemasok

 De integrasi : strategi menyerahkan beberapa Tugas.



# JENIS DAN TATA LETAK PERUSAHAAN

 Terikat pada alam

 Berdasarkan Sejarah

 Ditentukan pemerintah

 Pengaruh faktor faktor ekonomi

 Dekat dengan bahan baku

 Dekat dengan pasar

 Dekat dengan pemasok

 Dekat dengan tenaga kerja

 Dekat dengan penyediaan sumber tenaga

 Ongkost transport

 Besarnya modal

 Iklim











































BAB II

ISI

1. Membentuk jiwa wirausaha

Berdasarkan ilmu yang saya dapatkan dari mata kuliah yang saya ambil, terutama dari mata kuliah pengantar bisnis. Saya mempunyai ide untuk membangun sebuah warung makan soto sapi khas Boyolali. Dimana Are yang menjadi tujuan kami adalah wilayah lingkungan kampus Konservasi UNNES.

Ide tersebut lahir, saat kami sekeluarga berkunjung ke warung soto Mbok Giyem, yang terletak di dekat pasar Sunggingan, Boyolali. Saat itu kami sekeluarga, melepas penat dan makan di warung makan tersebut. Rasa sotonya terasa sedap sekali, apalagi dengan rasa dagingnya yang sangat lezat. Dan kamipun pulang, kemudian berbincang bincang di mobil. Terlintas dibenak kami untuk membangun usaha yaitu Warung makan SOTO SAPI dan AYAM khas Boyolali.

Karena kakak laki laki saya berdolmisili di gunung pati dan saya oun juga, sekaligus kami melihat peluang yang ada di UNNES, maka kami berbiat mendirikan usah bisnis baru, di wilayah in, melihat dengan kondisi lingkungannya yang sangat menjanjikan.

Awalnya, kami agak ragu untuk memulai usaha itu. Tetapi, karena memiliki kenyataan yang ada sekarang dan beberapamotif yang menguatkan niat kami, antara lain

1) Gaji seorang pegawai pabrik yang hanya cukup untuk memnuhi kebutuhan sehari hari saja,dan kita haru s berfikir pikir dulu untuk membeli barang barang sekunder,, karena kita lebih mementingksn utnuk membeli barang barang primernya terlebih dahulu. Kita harus mengumpulkan uang , menabung selama bertahun tahun untuk membeli barang yang mewah.

2) Alasan yang kedua adalah kurang nyamannya kita apabila kita bekerja untuk orang lain, apalagi bekerja pada perusahaan.. Minimnya tingkat kesejahteraan dan kenyamanan buruh pabrik membuat kita menjadi berpikir pikir untuk kedua kalinya. Kerja keras mereka dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore hanya dibayar dengan upah yang tidak seberapa dan terkadang masih seringnya kita mendapat teguran atau bahkan kata kata kasar dari sang mandor atau atasan.

3) Alasan yang ketiga. Ibu mertua kakak saya, jago sekali dalam hal memasak. Apalagi masakan dalam memasak soto sapi atau ayam. Menurut kami, rasa masakan beliau lebih sedap dan tidak kalah lezat dengan soto MBOK GIYEM yang notabene telah membuka cabang cabang di sebagian besar wilayah karesidenan Surakarta.

Maka , Muncuk dalam benak kami, kelak kakak saya meminta resep dari beliau, dan meneruskannya dengan ,membuka warung makan soto.



4) Alasan selanjutnya, bahwa telah banyak ilmu yang telah saya dapatkan di kampus.Keterampilan dan resiko resiko yang akn dihadapi dalam membuka usah merupakan hal yang wajar saja terjadi. Mata Kuliah Pengantar Bisnis memberi saya banyak ilmu, untuk di aplikasikan dalam kehidupan yang sebenarnya.



Dalam membuka Usaha memang banyak resiko dan tantangan yang akan kita hadapi, Untung dan Rugi itu adalah masalah nanti. Dalam memulai bisnis baru kita harus selalu berpikir positif. Yang terpenting dan yang utama adalah kita harus mempunyai mimpi. Mimpi itu gratis, Mimpi itu tidak mahal.Mimpi membawa kita pada harapan, dan harapan yang kita raih itu akan membawa kita pada kebahagiaan.











RUMUS MIMPI SAYA ADALAH;



SUKSES + KAYA = JAYA!!



Artinya, dengan sukses kita akan menjadi kaya. Dengan Sukses dan kaya berarti kita kan menjajdi jaya. Jaya dalam artian disini adalah kita bisa membantu sesama denagn keberhasilan kita tersebut.



I. SUMBER DAYA YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI

(i) SDM ( sumber daya manusia)

Karena bisnis yang saya akan kita dirikan ini adalah bisnis keluarga dan merupakan bisnis baru dan kecil, maka karyawan yang akan bekerja adalah keluarga kami sendiri.Keluarga kami sendirilah yang akan meng-handle semua kegiatan operasi usahanya.

1. Kaka perempuan saya yang pertama akan menjadi karyawan dalam bidang pengolahan produksi, yaitu dalam hal membuat dan menyiapkan masakan yang akan kami jual, dan tentunya menggunakan resep dari mertuanya.

2. Kakak perempuan saya yang kedua akan bekerja di dalam manajemen keuangan dan sekaligus melayani pemesanan makanan dan minuman.

3. Kakak laki laki saya, yang dalam kenyataannya tidak bisa membantu dan turun di lapangan , hanya bisa membantu dalam hal pencarian modal dan tempat dimana usaha kami akan dibangun.

4. Dan bagian saya adalah, bagian pomosi dan pemasarannya

(ii) BAHAN BAKU

Untuk semua bahan baku yang kami perlukan, kami merencanakan untuk pertama kalinya kami membeli di pasa tradisional Boyolali dan semua bahan bakunya akan dibawa dibarengi dengan hari pertama dibukanya bisnis kami.

Untuk pembelian bahan baku selanjutnya, kami akan membeli di pasar terdekat saja, seperti pasa JOHAR yang notabene lebih dekat dan lebih murah dibandingkan dengan pasar daerah kami yang jauh dan akan tidak efektif dan efisien apabila membeli bahan baku disana terus menerus.

Untuk pembelian bahan baku setelah itu, kami merencanakan agar membeli dari pemasok saja.Dakam hal ini, kita harus pintar pintar memilih pe,masok bahan baku yang baik. Kita harus memperhatikan kharakteristik seperti harga, kualitas, kecepatan, layanan, dan ketersediaan kredit. Sehingga, kegiatan produksiakan berjalan lebih lancar dan efektif.



(iii) SUMBER DAYA LAIN ; gedung, mesin dan perlengkapan

Untuk perlengkapan dan mesinyang simple simple atau sederhana, kami merencanakan untuk membeli dari pasar dekat daerah BOYOLALI.

Dan Gedung yang kami gunakan di harapkan mempunyai tingkat kenyamanan yang tinggi dan higienis, sehingga pembeli juga akan merasa puas dan nyaman sekaligus betah berkunjung di warung makan kami.



 Rencana pertama yang kami lakukan adalah

 Mencari modal,

Karena dana untuk membangun usaha itu juga tidak sedikit , maka kami berniat mencari dana pengkreditan rakyat dengan mempertimbangkan tingkat suku bungan yang ditawarkan.

 Mencari lokasi tempat usaha

Memperhatikan kharakteristik lokasi dan faktor – faktor lain yang memperngaruhi tata letak & ruangan.

Jenis tat letak usaha yang akan kami dirikan adalah: Dekat dengan Kampus UNNES, dekat dengan Kost kostan mahasiswa, dan tentunya berada di wilayah yang strategis.

2. Refleksi diri

a. Tanggapan

Membuka usaha memang terkadang membutuhkan banyak persiapan yang maksimal dan modal yang besar. Akn tetapi, semua hal itu harus diimbangi dengan niat dan usaha yang lebih, sikap pantang menyerah, dan selalu fokus pada tujuan yang ingin dicapai.



Pertama tama kita memang akan berhadapan pada masalah masalah yang cukup berat seperti masih sedikitnya jumlah pelanggan, sampai kerugianyang akan kita lami pada awal awal usah bisnis dibuka.



Maka dari itu, kita juga harussemakin giat meningkatkan kegiatan promosi dan pemasarannya. Banyak hal yang dapat kita ambil dalam meningkatkan daya tarik pembeli akan usaha kita. Misalnya,memberi iskon pada pembeli yang sering berkunjung, atau juga memberi kupon makan gratis yang dapat ditukarkan untuk hari selanjutnya, memasang pamflet pamflet atau brosur akan usaha baru tersebut, dan tentunya masih banyak lagi kiat kiat meningkatkan proses kelancaran penjualan.



Perlu upaya dan kerja keras, agar bisnis yang kita jalankan ini berbuah manis pada akhirnya dan tentunya sesuai harapan. Terkadang kita jatuh dan harus mulai dari bawah untuk bisa sampai di atas.

b. Manfaat Berwirausaha

a. menambah lapangan kerja

b. mempunyai peluang untuk mengoptimalkan diri, karena dengan berwirausaha diri kita akan terpacu untuk menjadi lebih baik dari yang sekarang ini.

c. adanya peluang untuk mencapai keuntungan dengan maksimal yang semuanya di dapat dari hasil kerja keras kita.

d. menunjukan bahwa diri kita mampu menjadi pemimpin, yang dapat memanaj semua aspek-aspek perusahaan

e. mempunyai peluang untuk dapat membantu masyarakat dengan usaha yang konkret atau jelas kegiatan usahanya.

Tantangan yang dialami oleh para wirausahaan :

a. memperoleh pendapatan yang tidak menentu, karena pendapatan yang didapat tergantung pada fluktuasi permintaan pelanggan yang diperkirakan tidak tetap.

b. segala resiko yang terjadi dipikul oleh mereka.

c. wirausahawan dituntut bekerja keras.

d. wirausahawan dituntut menghemat pengeluaran, memperbesar pendapatan.

Keistimewaan yang dimiliki Wirausahawan dalam pribadinya :

1. Kemampuan yang tinggi dalam menganalisis

2. Dapat membangun Net Working

3. Menjalin Hubungan

4. Pintar dalam Bernegosiasi

5. Mengetahui situasi penjualan

6. Mengelola Finansial



Langkah-langkah yang harus dikembangkan untuk menjadi wirausahawan :

1. Spirit Process ; bakat penunjang dalam diri kita, memacu semangat dalam mencapai keberhasilan.

a. Personal : ide yang didukung oleh teman, famili, pengalaman dan umur.

b. Lingkungan : keadaan ekonomi, lapangan kerja, SDM yang banyak tersedia, dan beberapa peraturan pemerintah.

2. Innovation Process ; pengembangan ide kreatif, dan mempunyai penemuan-penemuan dalam berwirausaha, atau peluang yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha.

a. Personal : keinginan untuk berprestasi, dan pendidikan.

b. Lingkungan : adanya peluang dan ide kreatif dalam mengembangkan hal-hal baru.

3. Trigenering Event Process ; pemicu dari keinginan mereka untuk membuka usaha sendiri.

a. Personal : ketidakpuasan akan penghasilan yang didapat dari perusahaan tempat dimana mereka bekerja, PHK, tidak adanya pekerjaan lain yang dapat dikerjakan

b. Lingkungan :persaingan, modal dan bangunan strategis.

4. Implementation Process ; proses dari sebuah pelaksanaan yang didapat.

a. Personel :

- Kesiapan mental yang tegar dan mantap

- Mempunyai visi dan misi yang dibawa untuk masa depan yang akan dicapai.

- Mempunyai Komitmen yang tinggi.

b. Environment : tersedianya manajer pembantu sebagai asisten dalam membantu memenej semuanya dan SDM yang capable

5. Growth Process ; proses untuk menumbuhkembangkan perusahaan.

a. Personal : produk yang baik, organisasi yang kuat, lokasi yang strategis, feature produk, didukung oleh marketing-marketing yang professional.

b. Environment : unsur persaingan yang sehat peran serta konsumen dan pemasok yang partial, investor dan kebijakan pemerintah yang mendukung







































BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pelajaran mata kuliah pengantar bisnis memberi kami ilmu dan daya pikir kreatif dengan menumbuhkan jiwa enterpreneurship yang unggul. Dengan adanya daya pikir ini,kita dibantu utnuk berfikir logis dan rasional akan perkembangan 5-10 th yang akan datang, dan mungkin akan berkebalikan dengan pandangan kita saat ini. Tidak selamanya, kita yang notabene adalah mahasiswa jalur pendidikan akan begitu mudahnya mendapatkan pekerjaan sebagai pendidik dan menjadi seorang pendidik yang menanti datangnya sertifikasi. Tidak selamanya , pendidik di Indonesia akan mendapatkan tingkat kesejahteraan tinggi seperti yang kita harapkan. Namun tidak menutup kemungkinan, Bahwa menjadi wirausaha akan menjadi pekerjaan sambilan yang akan menguntungkan kita, dan kita tidak melupakan tujuan kita yang pada intinya ingin menjadi seorang pahlawan tanpa tanda jasa.

Kita harus mengambil segi positif dari seorang enterpreneurship itu sendiri. Dengan jalan berwirausaha, kita akan dituntut menjadi manusia yang inovatif dan kreatif, selalu berusaha menciptakan sesuatu yang baru. Selain itu, apabila kita menjalankan bisnis ini, dengan sebaik baiknya, dan berhasil, keuntungan dan penghasilan kita yang besar akan menjadikan kita kedalam kesejahteraan yang sesungguhnya.

2. Saran

Universitas negeri semarang adalah Kampus konservasi pertama di Indonesia.Lingkungan kampus yang hijau, rindang dan teduh mebuat warga kampus yang berada di dalamnya menjadi sangat nyaman dan betah untuk berada di dalam kampus.

Gelar yang didapat itu, tentunya menajadi tanggung jawab yang harus dijaga baik baik oleh pihak UNNES.

Wilayah UNNES, memang bersih, tetapi bagaimana dengan keadaan lingkungannya?. Dan hal inilah yang terkadang membuat kita ,mengelus dada. Kenyataan yang ada, menunjukkan bahwa keadaan berkebalikan dengan kondis kampus yang hijau itu. Berjubelnya kos kosan dan toko toko yang bertebaran di sekitar kampus mewarnai kehidupan UNNES sekarang. Mereka seolah olah tidak mau direpotkan dengan nama UNNES sekarang sebagai KAMPUS KONSERVASI.

Maka dari itu, kita sebagai warga kampus yang baik, seharusnya mendukung UNNES dengan nama barunya tersebut. Jargon jargon yang sudah ada di UNNES, seharusnya tidak saja ditujukan kepada warga internal kampus, akan tetapi juga harus mengena di hati masyarakat sekitarnyaa.Kita harus merangkul masyarakat, terutama dalam menjunjung jiwa kebersihan dan melestarikan GO- GREEN, sehingga lingkungan kampus benar benar dapat menunjukkan citra Kampus Konservasi.





























DAFTAR PUSTAKA





http://stiedewantara.blogspot.com/2008/04/manfaat-dan-tantangan-berwirausaha.html

Rabu, 07 Desember 2011

“ Pengendalian Masalah lingkungan Masyarakat di Kampus Konservasi Universitas Negeri Semarang sebagai instrumen pendukung terciptanya Lingkungan hidup yang Sehat dan Ideal”


KATA PENGANTAR




Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:

“Pengendalian masalah lingkungan Masyarakat di Kampus Konservasi Universitas Negeri Semarang sebagai instrumen pendukung terciptanya Lingkungan hidup yang Sehat dan Ideal”

Di dalam makalah ini, Penulis bermaksud untuk memberikan sedikit masukan atau solusi terhadap permasalahan kondisi lingkungan Eksternal di sekitar Universitas Negeri Semarang sebagai Kampus Konservasi. Dimana Dalam makalah ini,penulis mendeskripsikan keadaan dan kondis lingkungan Eksternal UNNES yang masih harus mengalami perbaikan.

Tentu saja dalam penulisan makalah ini, banyak kekurangan kekurangan yang harus diperbaiki , dan penulis perlu saran dan kritik untuk perbaikan di masa mendatang.


Pendahuluan

1. Latar belakang

Universitas negeri Semarang, yang saat ini di daulat sebagai universitas Konservasi Pertama di Indonesia, mempunyai andil yang besar dalam masalah perawatan dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Suatu kehormatan yang begitu besar telah di dapatkankan Universitas Negeri Semarang setelah pada tanggal 12 Maret 2010 dilakukan Pengukuhan Unnes sebagai Universitas Konservasi oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. DR. Ir. Moh. Nuh.

Secara geografis, Unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi. Dengan itu, kita sebagai warga Kampus UNNES harus memaksimalkan kondisi alam yang ada atau lingkungan yang dapat dikatakan dengan istilah ijo royo royo tersebut.

Keadaan Kampus yang sejuk dan rindang mewarnai Aktivitas mahasiswa sekaligus sangat mendukung akan Kegiatan belajar mengajar yang kondusif .

Tapi, Bagaimana dengan kondisi lingkungan Eksternal masyarakat di luar kendali peraturan dan kebijakan fungsionaris Rektorat UNNES?. Yaitu kondisi lingkungan masyarakat sekitar UNNES ?dan Bagaimana Peran masyarakat terhadap perkembangan UNNES sebagai Kampus konservasi. Apakah semuanya mendukung dan bisa saling bekerja sama secara maksimal?atau malah sebaliknya?

2. Rumusan Masalah

Melihat Latar belakang diatas, disini penulis menganalis rumusan masalah terkait dengan permasalahn tersebut, atara lain,

: 2.1 Bagaimana Keadaan Lingkungan  Masyarakat Sekitar kampus KOnservasi UNNES dalam upayanya mendukung UNNES sebagai Kampus KONSERVASI?

2.2 Bagaimana solusi yang tepat untuk menciptakan keberhasilan dari program Unnes Konservasi yang stabil antara lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal?

3. TUJUAN
 3 Mengetahui bagaimana Peran masyarakat Kampus konservasi Unniversitas Negeri Semarang dalam upayanya mendukung UNNes Sebagai Kampus Konservasi.
3,2 Mengetahui Bagimana solusi yang tepat untuk menciptakan keberhasilan dari program UNNES konservasi yang stabil antara lingkungan internal dan lingkungan Eksternal,,
4. manfaat







Sejarah Singkat
Universitas Negeri Semarang (UNNES) adalah perguruan tinggi negeri yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional untuk melaksanakan pendidikan akademik dan profesional dalam sejumlah disiplin ilmu, teknologi, olah raga, seni, dan budaya.

UNNES telah berdiri sejak tahun 1965 di kota Semarang, kota tua yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah. Dengan tujuh fakultas dan satu program pascasarjana, saat ini UNNES mendidik tidak kurang dari 22.000 mahasiswa yang tersebar dalam jenjang program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana.

Sejarah perkembangan Universitas Negeri Semarang yang sebelumnya bernama IKIP Semarang telah dimulai dengan berdirinya berbagai lembaga pendidikan guru di atas SMTA. Lembaga-lembaga pendidikan guru tersebut adalah: Middelbaar Onderwijzer A Cursus (MO-A) dan Middelbaar Onderwijzer B Cursus (MO-B). Keduanya merupakan lembaga pendidikan yang disiapkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang bertujuan untuk menyiapkan guru-guru SMTP dan SMTA. Kursus MO-A dan MO-B diselenggarakan di Semarang sampai dengan tahun 1950. Dengan Peraturan Pemerintah No. 41/1950, Kursus MO-A dijadikan Kursus B-I dan Kursus MO-B dijadikan Kursus B-II yang diselenggarakan sampai dengan tahun 1960.

Selanjutnya perkembangan Unnes dapat dilihat dari tahapan-tahapan sebagai berikut.
  1. Periode 1960-1963: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Sekolah Tinggi Olahraga (STO)
    Tanggal 1 Januari 1961, dengan Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan, Pengajaran dab Kebudayaan No. 108487/S tanggal 27 Desember 1960, Kursus B-I dan Kursus B-II diintegrasikan ke dalam Universitas Diponegoro menjadi sebuah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Pada tahun 1963, Jurusan Pendidikan Jasmani yang semula bagian dari Kursus B-II dipisah menjadi Sekolah Tinggi Olahraga (STO) yang berdiri sendiri di bawah Departemen Olahraga. Perubahan ini didasarkan pada Keputusan Menteri Olahraga No.23 Tahun 1963 tanggal 19 April 1963.
  2. Periode 1963-1965: Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta cabang Semarang
Sementara FKIP Undip menjalankan program-program di dalam struktur Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP), pada tahun 1962 oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Pengajaran (PD&K) didirikan pula lembaga pendidikan guru yang baru, yaitu Instiut Pendidikan Guru (IPG) dengan fungsi dan tujuan yang sama dengan FKIP. Untuk menghindari dualisme dalam pendiidkan guru tingkat pendidikan tinggi, Presiden RI dengan keputusan No. 1/1963 tanggal 3 Januari 1963, menyatukan FKIP dan IPG menjadi IKIP yang setara dengan universitas di dalam lingkungan Departemen PTIP. Atas dasar Keputusan Presiden tersebut, Menteri PTIP mendiirkan IKIP melalui Keputusan Menteri PTIP No. 55 tahun 1963 tanggal 22 Mei 1963. Sebagai tindak lanjutnya diterbitkanlah Keputusan Bersma Menteri PTIP dan Menteri PD&K No. 32 tahun 1964, tanggal 4 Mei 1964 tentang penyatuan FKIP dan IPG di Jakarta, Bandung, Malang dan Yogyakarta ke dalam IKIP. Dengan adanya penggabungan FKIP dan IPG menjadi IKIP, sementara FKIP Undip dan FKIP Undip Cabang SUrakarta dinilai belum dapat berdiri sendiri, maka keluarlah Keputusan Menteri PTIP No. 35 Tahun 1964 tanggal 4 Mei 1964 yang menetapkan: FKIP Undip menjadi IKIP Yogyakarta cabang Semarang dan FKIP Undip cabang Surakarta menjadi IKIP Yogyakarta cabang Surakarta.
  1. Periode 1965-1999: IKIP Semarang
    IKIP Yogyakarta cabang Semarabg berkembang dengan pesat. Agar perkembangannya lebih terarah pada masa mendatang, sambil menunggu Keputusan Presiden, Menteri PTIP menerbitkan Keputusan Menteri PTIP No. 40 tahun 1965 tanggal 8 Maret 1965, yang menetapkan IKIP Yogyakarta cabang Semarang menjadi IKIP Semarang yang terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, dan Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Teknik. Selanjutnya berdirinya IKIP Semarang itu diperkuat dengan Keputusan Presiden No. 271 tahun 1965 tanggal 14 September 1965.
    Melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 042/O/77 tanggal 22 Februari 1977 program pendidikan guru olahraga kembali lagi ke dalam induknya dalam wadah baru yang disebut Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK).
    Berdasarkan Keputusan Presiden No. 52/1982, IKIP Semarang memiliki enam fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, dan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
  2. Periode 1999-2007: Universitas Negeri Semarang (Unnes)
    Dengan terbitnya Keputusan presiden Nomer 124 Tahun 1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung dan Medan menjadi universitas, IKIP Semarang kemudian bernama Universitas Negeri Semarang yang disingkat Unnes. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 278/O/1999 tentang organisasi dan tata kerja Unnes dan No. 255/O/2000 tengang statuta Unnes, nama-nama fakultas di lingkungan Unnes adalah: Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Program Pascasarjana.
    Berdasarkan surat ijin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 1850/D/T/2006, tanggal 6 Juni 2006 dan Surat Keputusan Rektor Unnes nomor 59/O/2006 tanggal 8 Juni 2006, berdirilah Fakultas Ekonomi (Swadaya) yang diresmikan pada tanggal 29 Juni 2006 oleh Rektor Unnes.
Berdasarkan surat ijin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. …/D/T/2007, tanggal … maka dibentuklah Fakultas Hukum Unnes yang diresmikan oleh Rektor Unnes pada tanggal 14 Desember 2007.
Dengan berdirinya dua fakultas baru tersebut, maka saat ini Unnes mengelola delapan fakultas dan satu program pascasarjana.

Analisis masalah
 Didaulatnya Unnes sebagai kampus konservasi , menjadi kebanggaan tersendiri khususnya  bagi warga internal UNNES. Keadaan kampus yang rindang dan tertata rapi, membuat warga masyarakatnya nyaman ,terutama dalam kegiatan belajat mengajarnya.
Selain itu, Unnes sekarang juga memiliki dua embung resapan air hujan yang luas yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat untuk menghilangkan kepenatan pikiran. Namun, keadaan yang mengasikkan itu tidak diimbangi dengan keaadaan lingkungan sekitarnya.Kini sudah dipenuhi dengan banyak kos dan warung warung industri yang kian berjubel banyaknya.
Fakta yang ada, Mayarakat lingkungan UNNES sepertinya tidak mau di repotkan dan acuh tak acuh untuk menjaga lingkungan sekitar kampus. Padahal title yang sekarang diemban UNNES adalah sebuah pegagngan yang begitu berat utntuk diemban dan diwujudkan.
Hal itu dapat dilihat dengna keadaan kost kost dan industri rumah tangga yang ada

pantas disayangkan sebab lingkungan di dalam kampus begitu rindang dan tertata rapi berlawanan keadaanya dengan keadaan lingkungan sekitarnya, khususnya di daerah Sekaran atau Banaran yang banyak dijadikan tempat kos mahasiswa maupun sebagai tempat usaha warga masyarakat setempat.



Masyarakat sekitar sepertinya tidak mau direpotkan dan mereka sepertinya acuh dengan keadaan yang dengan keadaan ini. Berjubelnya kos-kosan yang ada dan usaha-usaha masyarakat yang dibangun benar-benar jauh dari nilai-nilai konservasi yang dilakukan oleh pihak Unnes. Sebagai contoh dari kondisi ini adalah minimnya kesadaran konservasi masyarakat baik mahasiswa, pedagang, maupun masyarakat setempat dalam mengatur dan menata lingkungan mereka. Sampah, adalah salah satunya.



Tidak banyak yang peduli dengan keberadaan masalah yang satu ini. Sehingga tidak jarang, jalan yang tadinya bersih enak untuk dilalui menjadi luapan sampah yang muncul dari gorong-gorong yang tidak diatur dengan baik oleh masyarakat.



Memang permasalahan ini bukan sepenuhnya menjadi tugas Unnes sebagai Universitas yang berdiri ditengah-tengahnya namun menilik dari program dan jargon Universitas Konservasi yang dimiliki Unnes sudah selayaknya masalah ini menjadi salah satu program utama disamping program-program konservasi yang dilakukan di dalam kampus. Unnes juga harus bisa melakukan konservasi terhadap lingkungan sekitarnya.Akan lebih indah dan akan lebih mengena jargon yang dimiliki oleh Unnes, tidak hanya dimiliki oleh pihak Unnes saja akan tetapi juga dimiliki oleh masyarakat sekitarnya.



Sebab, keberhasilan dari program Unnes Konservasi juga akan berdampak pada lingkungan masyarakatnya. Pihak Unnes harus mampu merangkul masyarakat (baik penduduk lokal, pendatang atau lain sebagainya) untuk mensukseskan program besar ini sehingga nanti benar-benar dapat dicontoh oleh Universitas-universitas lain di Indonesia dan masyarakat luas pada umumnya. Bisa menjadikan wilayah Sekaran dan sekitarnya sebagai model Konservasi yang benar-benar mengena bagi semua lapisan khususnya alam itu



Selasa, 06 Desember 2011

“Pelestarian lingkungan sekitar Kampus Konservasi Unniversitas Negeri Semarang sebagai instrumen pendukung terciptanya Lingkungan hidup yang Sehat dan Ideal”

KATA PENGANTAR




Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:

“Pelestarian lingkungan sekitar Kampus Konservasi Unniversitas Negeri Semarang sebagai instrumen pendukung terciptanya Lingkungan hidup yang Sehat dan Ideal”

Di dalam makalah ini, Penulis bermaksud untuk memberikan sedikit masukan atau solusi terhadap permasalahan kondisi lingkungan Eksternal di sekitar Universitas Negeri Semarang sebagai Kampus Konservasi. Dimana Dalam makalah ini,penulis mendeskripsikan keadaan dan kondis lingkungan Eksternal UNNES yang masih harus mengalami perbaikan.

Tentu saja dalam penulisan makalah ini, banyak kekurangan kekurangan yang harus diperbaiki , dan penulis perlu saran dan kritik untuk perbaikan di masa mendatang.


Pendahuluan

1. Latar belakang

Universitas negeri Semarang, yang saat ini di daulat sebagai universitas Konservasi Pertama di Indonesia, mempunyai andil yang besar dalam masalah perawatan dan pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Suatu kehormatan yang begitu besar telah di dapatkankan Universitas Negeri Semarang setelah pada tanggal 12 Maret 2010 dilakukan Pengukuhan Unnes sebagai Universitas Konservasi oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. DR. Ir. Moh. Nuh.

Secara geografis, Unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi. Dengan itu, kita sebagai warga Kampus UNNES harus memaksimalkan kondisi alam yang ada atau lingkungan yang dapat dikatakan dengan istilah ijo royo royo tersebut.

Keadaan Kampus yang sejuk dan rindang mewarnai Aktivitas mahasiswa sekaligus sangat mendukung akan Kegiatan belajar mengajar yang kondusif .

Tapi, Bagaimana dengan kondisi lingkungan Eksternal masyarakat di luar kendali peraturan dan kebijakan fungsionaris Rektorat UNNES?. Yaitu kondisi lingkungan masyarakat sekitar UNNES ?dan Bagaimana Peran masyarakat terhadap perkembangan UNNES sebagai Kampus konservasi. Apakah semuanya mendukung dan bisa saling bekerja sama secara maksimal?atau malah sebaliknya?

2. Rumusan Masalah

Melihat Latar belakang diatas, disini penulis menganalis rumusan masalah terkait dengan permasalahn tersebut, atara lain,

: 2.1 Bagaimana Peran Masyarakat Sekitar kampus KOnservasi UNNES dalam upayanya mendukung UNNES sebagai Kampus KONSERVAI

2.2 Bagaimana solusi yang tepat untuk menciptakan keberhasilan dari program Unnes Konservasi yang stabil antara lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal?

3. TUJUAN













Senin, 05 Desember 2011

ANALISA PRODUK DOMESTIK BRUTO

Analisis Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, tahun 2005 – 2010 ( Badan Pusat Statistik Indonesia.)

      Berdasarkan data yang telah dilihat dan diamati, saya menganalisa bahwa ke 9 sektor lapangan usaha yang ada di Indonesia , dalam 5 tahun terakhir ini mengalami kenaikan yang significant, berikut adalah grafik yang saya dapat dari www.google.co.id/publicdata, http://www.google.co.id/publicdata/explore?ds=d5bncppjof8f9_&met_y=ny_gdp_mktp_cd&idim=country:IDN&dl=id&hl=id&q=pdb



 





















Dari grafik diatas Produk Domestik Bruto Indonesia beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang fluktuatif. Dan mencapai puncaknya adalah pada tahun 2010. Berdasarkan data yang saya peroleh dari web resmi Badan Pusat Statistik, Sektor industri mempunyai posisi harga yang tertinggi.Sedangkan untuk sektor lapangan kerja Listrik, Gas & Air Bersih masih menempati harga yang terendah dibandingkan dengan sektor lapangan kerja lainnya.
Dilihat dari sektor :
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
        Dalam tahun 2005 – 2010, Pertumbuhan PDB untuk sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan mengalami perkembangan. Akan tetapi, Peningkatan yang ditunjukkan kurang maksimal, hal ini dilihat dari realita yang ada di pasar, Produk domestik bruto di bidang ini, masih harus di tingkatkan. Permasalahan yang jelas terlihat  dan sering kita dengar adalah masih tingginya tingkat impor produk dari luar negeri, misalnya impor beras , garam atau  baru baru ini adalah impor lele dan sayur mayur.
Pemerintah Indonesia harus berusaha maksimal menekan jumlah produk yang di impor atau sebisa mungkin harus meniadakan kebijakan impor dari luar negeri. Hal ini sangat kontras dengan hasil bumi yang ada di Indonesia, Pada realitanya, kita seharusnya bisa memaksimalkan sumber daya alam yang ada. Negara Indonesia adalah negara agraris dan negara penghasil garam terbesaar di dunia, begitu juga dengan hasil pertanian yang dihasilkan oleh para petani ,seperti halnya sayur mayur, hal ini juga didukung dengan keadaan geografis dan iklim yang memadai. Dengan melihat sumber dan potensi yang ada sekarang, Pemerintah harus mengoptimalkan perannya serta secepat mungkin mengambil kebijakan untuk memberhentikan impor maupun kondisi kondisi lain yang membuat pertumbuhan financial terhambat.
2. Pertambangan dan Penggalian
          Hasil Pertambangan dan Penggalian di Indonesia lebih dominan dijual dengan uotput bahan baku mentah. Untuk mengoptimalisasikan Hal ini , seharusnya  pemerintah mencanangkan program baru, yaitu membuat peraturan baru bahwa hasil bahan baku mentah tersebut bisa di jadikan sebagia bahan jadi yang siap di pakai konsumen atau publik. Sehingga peran masyarakat akan pemanfaatan sumber daya yang ada tidak akan terbuang sia saia, maksudnya disini adalah, Produk Industri pertambangan dapat memberikan 2 manfaat sekaligus bagi karyawannya, Yaitu bagaimana cara mereka meneruskan hasil bahan baku tersebut menjadi bahan jadi yang laku lebih mahal di pasaran , dan yang kedua adalah memanfaatkan waktu dan tenaga tambahan yang ada, sehingga dapat menambah lowongan pekerjaan dan mengurangi tingkat pengangguran
`               .3. Industri Pengolahan
Sektor Industr Pengolahani juga mengalami kenaikan. Data yang ada menunjukkan bahwa sektor ini mengalami kenaikan yang fluktuatif. Hal ini dilihat dari data yang ada bahwa, sektor Industri pengolahan menujukkan mempunyai nilai harga dasar tertinggi dari pada sektor yag lainnya.hambatan dalam sektor ini adalah kebanyakan daerah produksi perikanan terletak di wilayah Indonesia bagian timur, sedangkan daerah pemasaran lebih besar di wilayah Indonesia bagian barat. Data dari sumber .suarakarya-online.com menyebutkan bahwa sampai sekarang Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dalam rapat kerja dengan Komisi IV menyebutkan bahwaDPR di Jakarta, Selasa (22/11) mengatakan bahwa "Impor hanya boleh dilakukan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan baku industri pengolahan ikan, baik skala besar maupun skala rumah tangga,"
jadi selama ini, didalam sektor
Industr Pengolahani, Pemanfaatan produk dapat terkontrol dengan baik dari hal impor barang, akan tetapi perlu adanya peningkatan pemasaran yang stabil di seluruh pelosok nusantara yang tidak hanya terfokus di indonesi bagian barat saja. Dengan itu, kebutuhan masyarakat lokal di dalam negeri akan tercukupi kebutuhannya. Baru setelah itu, Pemerintah boleh menjual ke luar negeri dengan syarat bahwa hal pertama tersebut sudah terpenuhi .Akan tetapi pemerintah juga tidak boleh lupa akan keuntungan yang didapat apabila kita meg ekspor produk ke luar negeri ,karena  hal itu mempunyai banyak sekali kemanfaatan, salah satunya adalah menambah pendapatan financial negara dengan peningkatan eksport produk.
`                   Dalam Sektor Lainnya yaitu  Kontruksi,-Perdagangan, Hotel & Restoran,-Pengangkutan dan Komunikasi,-Keuangan Real Estate & Jasa Perusahaan,Serta Sektor yang Terakhir yaitu Jasa Jasa, kesemuanya dalam 5 tahun terakhir juga memberikan kontribusi yang besar dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.Semuanya dapat dilihat dari grafik yang menunjukkan kenaikan jumlah pendapatan harga. Secara Umum, dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya nilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia, secara langsung akan membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri pada umumnya.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pendapatan yang diperoleh, maka secra tidak langsung, suatu perusahaan akan membutuhkan tenaga baru untuk membantu jalannya suatu produksi untuk menjamin kelancaran perusahaan. Selain itu, dengan meningkatnya salah satu proses pemasarannya, semisal import barang, sudah barang tentu akan membantu meningkatkan devisa negara. Terlebih lagi  dengan pertumbuhan Produk Domestik bruto yang kian tahun kian meningkat,akan membantu menyeimbangkan faktor ekonomi makro lainnya, seperti Inflasi dan Pertumbuhan ekonomi.
           Akan tetapi, Sebagian besar pelaksanaan dari sektor sektor industri tersebut banyak sekali timbul masalah dalam internal maupun eksternal perusahaan. Contohnya adalah kurang maksimalnya pengaplikasian sumber daya yang ada, sehingga peran sektor industri di sini pun juga akan terhambat karena tidak didukung dengan instumen yang lain. Sehingga untuk memperlancar proses produksinya , Pemerintah wajib menyiapkan sarana dan Prasarana pendukung kebijakannya agar  peran tenaga kerjanya pun juga dapat optimal sesuai dengan tujuan bersma yang ingin di capai sebelumnya dengan sesuai harapan.